Jenis Router Berdasarkan Mekanismenya
Jenis Jenis router yang pertama dapat kita subkategorikan berdasarkan mekanismenya. Router bekerja berdasarkan apa yang kita kenal dengan nama tabel routing. Tabel routing ini mampu memberikan komando dan perintah kepada router untuk dapat bekerja. Nah, secara mekanis, router dapat berkolaborasi dengan tabel routing ini dalam dua cara, yaitu statis dan juga dinamis. Kedua cara ini masuk ke dalam dua jenis router, antara lain adalah static router dan juga dynamic router.
1. Router Statis / Static Router
Jenis router yang pertama adalah yang dikenal dengan istilah router statis ataupun static routing. Penggunaan static routing ini lebih mengarah kepada bagaiaman sebuah router mampu untuk melakukan proses penghalaan dari suatu jaringan. Mekanisme di dalam proses penghalaan itu sendiri terdiri dari berbagai proses, yang melibatkan apa yang kita kenal dengan nama tabel routing atau tabel penghala. (Baca Juga: Kelemahan dan Kelebihan Static Routing)
Pada penggunaan static router, maka proses penghalaan pada router ini diadministrasikan secara manual oleh seorang administrator. Segala bentuk penghalaan melalui tabel routing dilakukan secara manual oleh administrator, dimana administrator bertanggung jawab penuh untuk melakukan segala bentuk proses penghalaan, mulai dari membuat jalur atau rute baru, menghapus rute, memindahkan rute, dan sebagainya. Administrator juga memegang penuh atas permission atau ijin – ijin yang ada pada router tersebut. (Baca Juga: Perangkat Keras Jaringan Komputer , Perangkat Keras Komputer dan Fungsinya)
Kelebihan penggunaan static router
- Kelebihan pertama dari penggunaan static router adalah terdapat semacam filtering oleh administrator, dimana administrator mampu untuk memfilter rute mana yang boleh dilewati dan tidak boleh dilewati. Hal ini membuat proses penghalaan dapat dilakukan secara real time oleh sang administrator
- Proses penghalaan atau proses routing bisa dilakukan dengan mudah dan juga cepat, dan bisa dilakukan kapan saja, tanpa adanya syarat – syarat trtentu
- Penggunana tabel routing akan mempermudah administrator dalam melakukan proses routing atau penghalaan
- User bisa melakukan request akses routing dari administrator, sehingga tidak harus tergantung dari program routing saja.
Kekurangan dari penggunaan static router
- Administrator wajib sepenuhnya memahami mengenai sistem dan juga command pada tabel routing
- Sangat membutuhkan ahli jaringan yang sudah memiliki banyak pengalaman di bidang routing agar static routing dapat beroperasi dengan optimal.
- Kemampuan administrator dalam membuat tabel routing baru sangatlah diperlukan, terutama ketika harus menghabpus ataupun menambahkan jalus penghalaan
- Tidak cocok untuk diaplikasikan pada sebuah jaringan yang sibuk, luas, dan juga banyak digunakan oleh user.
2. Router dinamis / Dynamic Router
Jenis router berikutnya adalah router dinamis, alias dynamic router. Merupakan kebalikan dari router statis, yang tentu saja membuat router dinamis ini memiliki keunggulan sedikit dibandingkan dengan router statis. Apabila pada router statis atau static router ini, proses penghalaan atau proses routing murni diatur oleh seorang administrator jaringan, maka pada dynamic router ini, proses routing akan berjalan secara otomatis dan juga dinamis. Maksudnya adalah, dynamic router ini akan bekerja sendiri, sesuai dengan apa yang sidah diperintahkan oleh administrator. Dynamic router akan melakukan penghalaan atau routing ke user yang sudah ditentukan, melalui jalur atau rute yang sudah ditentukan, mampu untuk menghapus jalur yang sudah tidak terpakai, membaut jalur routing baru ke user baru, menolak akses routing ke user tertentu, dan masih banyak lagi. Semua proses itu dilakukan secara dinamis oleh router secara otomatis. (Baca Juga: Jaringan LAN, MAN dan WAN , Fungsi Router Pada Jaringan Komputer)
Namun demikian, tentu saja, router dinamis ini juga membutuhkan adanya seorang administrator. Namun demikian, fungsi dari administrator ini tidaklah serumit administrator pada static routing. Administrator pada dynamic routing ini hanya bertugas untuk melihat proses routing yang sedang berlangsung, serta bertugas untuk menentukan bagaimana cara si router dinamis ini dalam melakukan proses routing. Dynamic routing ini juga mampu untuk membuat tabel routing sendiri, sehingga ketika router akan menghapus sebuah jalur, atau menambahkan jalur baru, semuanya itu akan secara otomatis masuk ke dalam tabel routing yang baru. (Baca Juga: Pengertian DNS , Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh )
Kelebihan dari penggunaan router dinamis
- Sangat praktis dan juga efisien, karena router bisa bekerja secara otomatis
- Kerja dari administrator lebih ringan, dan administrator tidak wajib memahami secara penuh pembuatan tabel routing
- Sangat cocok digunakan untuk kebutuhan network yang besar, luas dan juga sibuk, misalnya saja kebutuhan routing pada ISP, baik baseband maupun broadband’
Kekurangan dari penggunaan router dinamis yaitu terkadang router bekerja secara otomatis, sehingga kita tidak bisa mengatur kemana sebuah jaringan akan pergi
3. Wireless Router
Jenis router yang satu ini tidak spesifik, yang berarti bisa menjadi jenis router statis maupun router dinamis. Sesuai dengan namanya, router wireless merupakan jenis router yang bekerja tanpa menggunakan kabel, dan mengandalkan koneksi wireless menggunakan media udara. Router wireless ini saat ini cukup banyak digunakan karena memberi banyak sekali kemudahan. Dari segi fungsinya, tentu saja tidak berbeda dengan jenis router lainnya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh router wireless : (Baca Juga: Perbedaan Router dan Switch , Perbedaan Modem dan Router)
- Bisa bekerja baiks ebagai static router ataupun dynamic router
- Tidah membutuhkan kabel, sehingga sangat mudah dalam instalasi, dan tidak repot
- Dapat berperan sebagai access point, sehingga bisa langsung terkoneksi dengan komputer dan perangkat lainnya menggunakan media WiFi
- Mudah diletakkan dimanapun
- Tidak membutuhkan modem yang banyak untuk masing – masing komputer.